Ubah Insekyur Jadi Bersyukur Agar Kesehatan Mental Terjaga

Hampir setiap orang pernah mengalami insekyur (insecure) setidaknya sekali dalam hidupnya. Namun, perasaan tersebut bisa diatasi salah satunya dengan bersyukur.

insecure to grateful

Insecure dan Gejalanya

"Galon kok cuma punya satu sih, saya aja punya tiga"

"Itu, anaknya kok dikasih makan kayak gitu?"

"Itu anaknya kok kurus, dikasih makan apa sih?''

"Ganti baju berapa kali kok cuciannya dikit banget?"

"Kok ringan banget jemurannya, beli dimana? Kemarin punya saya harganya sekian lho"

Astagfirullah, Rasanya hati seperti tertusuk duri, beberapa kali perkataan bernada merendahkan tentang gaya hidup saya yang minimalis jadi bahan bercandaan seseorang. Setiap membuka pembicaraan, seperti selalu menyoroti diri saya. Sedihnya, saya jadi kepikiran tentang verbal bullying yang saya terima tersebut hingga berbulan-bulan. Sampai-sampai saya bertanya pada diri sendiri, benarkah saya seperti itu? Seburuk itukah saya?

Saya merasa insecure (baca : insekyur) akibat perkataan yang sering saya terima kala itu. Rasa sedih, kecewa, marah dan minder berpadu membuat saya stress. 

Rasanya ingin menghindar tiap kali bertemu orang tersebut. Setiap apa yang saya lakukan selalu salah di mata beliau, padahal saya nggak terlalu akrab. Obrolan selalu dimulai dengan perkataan yang membuat saya sakit hati. Saya sampai bingung memilih kata-kata, takut memberikan balasan yang menyakiti tapi nggak mau juga terus-terusan diperlakukan semacam ini. Dan parahnya, saya jadi males ngobrol dengan siapapun dan sempat menarik diri. Lagi dan lagi, yang dibahas selalu soal materi dan dengan nada merendahkan.

Simpelnya, Insecure merupakan terjemahan dari tidak aman. Melansir dari alodokter.com, insekyur adalah perasaan tidak aman pada diri yang membuat seorang menjadi cemas, malu, takut dan minder akibat sikap terlalu perfeksionis. Dalam bahasa gaul, insecure lebih sering diartikan sebagai bentuk kecemasan. Saya sadari, saya memang perfeksionis yang kadang membuat hati lelah.

Padahal, soal verbal bulliying dan shaming yang saya alami juga mungkin dialami banyak perempuan terutama mereka yang sudah bergelar sebagai istri atau ibu rumah tangga. Saya sampai bertanya dalam hati, ini saya yang terlalu perasa atau perkataan beliau yang menusuk? Berulang kali saya nasehati diri agar jangan sampai hal tersebut berpengaruh pada mental saya.

Saya jadi ingat sebuah ayat dalam Al Quran yang menjelaskan perasaan saya kala itu

Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan (Al Baqarah 155)

Hmmm.. perasaan tersebut memang harus segera diatasi. Melansir dari Riliv, tanda-tanda insecure bisa dikenali dari sifat berikut

Sulit Menerima Diri

Mungkin ada diantara teman-teman yang sering merasa gak bisa dan gak punya apa-apa buat dibanggakan. Melihat si A lebih mampu secara materi, melihat B berpendidikan tinggi, melihat C cemerlang karirnya, melihat D sangat cantik atau tampan, melihat E bajunya bagus-bagus dan branded semua, melihat F mesra dengan pasangan dan berpikir "Aku punya apa untuk dibanggakan?"

Atau teman-teman yang pernah punya pengalaman luka masa lalu yang belum sembuh seperti kurang dihargai karyanya, pernah mengalami bulliying di sekolah atau ada trauma masa kecil yang belum diatasi sehingga jadi sulit memaafkan diri, terlalu keras dan kurang sayang sama diri sendiri.

Kenali perasaan sulit menerima diri ini dan mari temukan solusinya.

Susah Bersyukur

Ada sedikit cerita tentang kurang bersyukur berikut

Gubrakk.. rasanya gak pede kalau datang di acara itu..yang hadir orang-orang penting dan para pejabat, pasti bajunya bagus-bagus..belum lagi kalau mereka nanya soal kepemilikan bisnis. Duh..harus gimana?

Atau

Si Z sudah punya mobil dan dia baru aja ngrampungin S2 nya. Hidupnya mapan banget, aku kapan?

Ada lagi

Si x baru aja beli gadget keluaran terbaru, kameranya canggih banget. Aku pengen, tapi uangku nggak cukup..

Perasaan nggak puas, kurang bersyukur pada diri hanya akan menimbulkan kecemasan-kecemasan yang sebetulnya enggak penting. Kalau kita mendongak ke atas, rasanya masih akan ada banyak yang lebih baik dari kita dalam bidang apapun, coba nasehati diri dan banyak bersyukur. Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan rasa syukur adalah dengan banyak-banyak mengamati tanda kebesaran Allah di sekitar kita, banyak melihat ke bawah (melihat yang hidupnya kurang seberuntung kita) dan perbanyak bergaul dengan orang-orang yang tawadhu (rendah hati).

Perfeksionis

Saking perfeksionisnya, mungkin ada dari kita yang kudu punya baju baru saat menghadiri resepsi, atau anak harus memiliki rangking di sekolah sehingga menekan anak mengikuti berbagai les yang enggak diinginkannya. Atau mungkin harus beli skincare yang totalnya hingga jutaan demi pujian dan mendapatkan wajah seperti para beauty vlogger. Hmmm... melelahkan ya..

Kalau saya sendiri, awalnya saya terlalu perfeksionis soal kebersihan rumah dan perasaan ini coba saya kontrol ketika sudah memiliki anak, meski terkadang rumah tampak seperti kapal pecah, hehe. 

Minder

Akibat inner child, luka pengasuhan yang belum tuntas, terkadang perasaan rendah diri muncul. Penyebabnya bisa jadi karena tidak sesuai harapan Orangtua, jarang menerima apresiasi, terlalu sering dipuji dan bahkan ortu over protektif.

Rasa minder semacam ini bisa timbul akibat trauma masa kecil yang belum dibebaskan sehingga menghambat perkembangan mental.

Ubah Insyekur Jadi Bersyukur

Didera kecemasan akibat insecure memang tidak nyaman. Jika tidak segera mencari solusinya, kesehatan mental bisa terganggu. Bisa jadi, kecemasan yang dibiarkan berlarut bisa berujung depresi. Parahnya, kalau sampai menghambat aktivitas atau pekerjaan. Nah, untuk mencegah hal tersebut terjadi, ada beberapa tips untuk mengubah Insekyur menjadi bersyukur, antara lain

1. Self Love

Hargai dan apresiasi diri terhadap apa yang selama ini kita lakukan. Saya sendiri sering menggunakan kata-kata penguat diri seperti "Hai diriku, terimakasih ya telah melewati hari-hari sulit dengan tangguh. Terimakasih telah berjuang hingga titik ini, kamu hebat!

Tak perlu mengikuti semua perkataan orang lain. Yakinkan bahwa kita hanyalah manusia biasa yang tidak sempurna, kadang melakukan kekhilafan dan tidak bisa membahagiakan setiap orang.

Beberapa tips mencintai diri juga saya tuliskan dalam artikel saya yang berjudul Mencintai diri, self love

2. Gratitude Journal

Ciptakan atmosfer positif ketika bangun di pagi hari dengan mengucap alhamdulillah, terima kasih dan kalau perlu rutinkan menulis hal positif tentang nikmat yang telah Allah titipkan pada kita. Berikut sejumlah kecil dari banyak nikmat yang perlu kita syukuri 

  • Kesempatan usia untuk berbuat kebaikan
  • Kesehatan
  • Kedamaian
  • Menikmati oksigen gratis
  • Menyesap kopi kala pagi hari
  • Beribadah dengan tenang
Kalau dihitungpun, masih banyak nikmat yang bisa kita syukuri ketimbang apa yang kita khawatirkan selama ini. Berhenti membandingkan apa yang kita miliki dengan milik orang lain yang jauh di atas kita. Berikut salah satu ayat tentang bersyukur yang termaktub dalam QurĂ¡n surat Ar Rahman

ayat tentang bersyukur
Salah satu ayat untuk mengatasi insecure

3. Kembangkan Bakat

Isi hari dengan kegiatan positif. Untuk kamu yang pelajar dan mahasiswa, bisa banget ikut berbagai komunitas dan mengikuti berbagai kegiatan untuk mengembangkan apa yang menjadi minat dan bakatmu. Buat teman-teman yang bekerja, ada baiknya sisihkan waktu untuk menikmati hobi atau mempelajari hal baru seperti mengikuti workshop tentang bisnis, seni, maupun pengembangan diri. Untuk ibu rumah tangga seperti saya, bisa banget mengikuti webinar via zoom, bergabung dengan komunitas yang sesuai misal komunitas memasak, mompreneur dan lainnya

4. Cari Lingkaran Pertemanan Yang Sehat

Jauhi berteman dengan seorang yang terlalu sering menarik sisi positif kita, pilih lingkaran pertemanan yang hangat dan bisa memperlakukan kita dengan baik.

hadis derajat manusia
Hadis tentang derajat seseorang di mata Allah

Teman-teman yang memiliki atmosfer positif akan menarik kita untuk melakukan kebaikan yang sama. Yakini bahwa derajat manusia di hadapan Tuhan bukan dinilai dari banyak harta benda maupun tingginya jabatan tetapi dari amal kebaikan yang kita lakukan. Baca juga artikel kesehatan mental saya lainnya soal Mengatasi Overthinking

5. Lakukan Meditasi 

Ibadah yang kita lakukan seperti shalat lima waktu, tilawah Al Quran dan berpuasa sebenarnya merupakan bagian dari meditasi untuk membuat hati lebih tenang dan damai. Tetapi jika hal tersebut masih dirasa kurang, teman-teman bisa kok bergabung dengan klub yoga, mendengarkan musik khusus meditasi, atau jalan-jalan ke alam.

6. Konsultasi ke Ahli

Jika segala cara yang kamu lakukan belum mampu mengatasi perasaan cemas, tidak aman maupun rendah diri yang kamu miliki, segera konsultasikan ke psikolog. Banyak kalkulator atau tes untuk mengukur kesehatan mental seseorang secara online, sayangnya tidak semua alat ukur tersebut bisa merepresentasikan apa yang sedang kamu alami. Isian jawaban kita yang tidak jujur saat mengisi kalkulator tersebut justru bukan mencari solusi mental tetapi sarana menghindar agar tetap dikatakan baik-baik saja.

Di masa pandemi seperti sekarang, teman-teman bisa kok berkonsultasi ke psikolog secara daring. Ada salah satu aplikasi meditasi dan konseling psikolog online yang saya kenal, namanya Riliv.

Riliv, Aplikasi Meditasi dan Konseling Online

Riliv adalah sebuah aplikasi meditasi dan konseling online yang bisa diunduh melalui Playstore maupun Appstore. Ada beragam fitur yang ditawarkan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan mental yang teman-teman alami. Terlebih di masa pandemi seperti sekarang, kita kesulitan untuk mengadakan janji dengan psikolog. Dalam aplikasi Riliv, terdapat beberapa fitur yang akan membantu teman-teman seperti

Mindful Riliv

Dalam fitur ini, teman-teman bisa memilih meditasi sesuai topik yang dikehendaki seperti meditasi agar tenang saat di rumah, agar bisa tidur lelap, agar lebih produktif, atau saat emosi sedang tidak sehat.

Mood tracker

Riliv menghadirkan fitur untuk menelusuri perasaanmu dari hari ke hari. Dengan input mood tiap harinya,kita akan lebih peka tentang terhadap diri sendiri

Riliv Story

Berisi berbagai informasi terkait kesehatan mental dan berbagai tips yang bermanfaat untuk membangun diri yang lebih produktif

Riliv Journal

Semacam diary, Riliv journal merupakan salah satu fitur untuk menulis di riliv. Ada bermacam topik jurnal seperti My Daily journal, Sleep Diary, Mengenali diri hingga jurnal meditasi.

Konseling

Fitur utama riliv ini akan membantu kamu untuk berkonsultasi dengan psikolog dan konselor ahli yang akan membantu kamu mengatasi masalah pekerjaan, percintaan, keluarga, pendidikan, kecemasan, kesepian dan masih banyak lagi.

Nah, jika teman-teman memiliki permasalahan terkait kesehatan mental seperti depresi, anxiety, gangguan tidur, menjadi korban perundungan, insecure, merasa sedih berkepanjangan silahkan install Riliv ini melalui Appstore maupun Playstore. 

Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap tentang mental health ini, ikuti saja akun Instagram @Riliv atau cuss install langsung aplikasinya.

Semoga tips mengubah insekyur menjadi bersyukur diatas membantu ya, yuk

Next Post Previous Post
2 Comments
  • Ainun
    Ainun 29 Juli 2021 pukul 14.02

    pastinya aku juga pernah merasa insecure mbak
    tapi kadang nggak terlalu aku ambil pusing. Dan mencoba mencari cara untuk memberikan yang terbaik
    kalau lagi sumpek sama pikiran, coba rileks dulu aja
    kadang dulu nih, aku curhat ke temen aku yang lulusan psikologi, jadi dia lebih tau, kadang tanpa aku cerita dia udah tau lebih dulu :D

    sekarang makin canggih ya, mau konsultasi ke psikolog bisa lewat online juga

  • Ayu Natih Widhiarini - natih.net
    Ayu Natih Widhiarini - natih.net 30 Juli 2021 pukul 18.57

    Hallo kak, salam kenal ya
    Insecure mungkin bisa dibilang situasi alami yang semua orang bisa mengalami, tetapi tergantung bagaimana cara kita menyikapinya. Yang paling penting pastinya selalu merasa bersyukur..
    Bagus banget aplikasinya bisa langsung konsulitasi ke psikolog

Add Comment
comment url