Haruskah Terlambat Imunisasi Saat Pandemi?

Haruskah Terlambat Imunisasi Saat Pandemi

Saat pandemi Covid-19 seperti ini, Orangtua terutama yang memiliki balita memang sebaiknya di rumah. Selain mengikuti anjuran pemerintah, juga untuk mencegah diri dan keluarga dari paparan virus Corona. Apalagi, imunitas anak terutama balita belum sebaik orang dewasa. Namun, bagi ibu yang anaknya belum imunisasi, galau nggak sih? Kalau aku terus terang iya, tapi haruskah anak terlambat imunisasi saat pandemi?

Terlambat Imunisasi

Imunisasi Dasar yang diterima anak sedari lahir hingga usia 1 tahun antara lain Hb 0-4, BCG, Polio, DPT dan campak, sedangkan DPT-Hb-Hip lanjutan diberikan di usia 18 bulan. Alhamdulillah Imunisasi Dasar untuk Tito sudah selesai dan aku ingin meneruskan pemberian vaksin lanjutannya untuk usia 18 bulan, meski sekarang usia Tito 21 bulan. Hanya saja, ketika pandemi seperti ini apa ya yang sebaiknya dilakukan? Akankah menunda imunisasi lebih lama lagi atau tetap melanjutkannya?

Jadwal imunisasi IDAI 2017
Jadwal Imunisasi dari IDAI tahun 2017
Sumber : kulwap dr Chintya

Imunisasi di kala pandemi Corona


Aku sempat mencari artikel terkait Imunisasi kala pandemi dan mengikuti kulwap dr Cynthia Centauri, sp. A dari parentstory community. Ada beberapa tips yang dibagikan dr Cynthia tentang Imunisasi di kala Pandemi, yaitu

1. Sebaiknya memberikan imunisasi tepat waktu


Imunisasi Dasar bisa terlambat diberikan ke anak asalkan sesuai dengan anjuran IDAI dan untuk vaksin BCG dan Rotavirus, ada batas maksimal usia jadi diusahakan tepat waktu. Untuk imunisasi dasar, bisa ditunda maksimal 1 bulan dari jadwal.  Wajib bagi anak kurang dari usia 9 bulan untuk melaksanakan imunisasi dasar lengkap. Menunda lebih lama hanya akan meningkatkan resiko penyakit serius yang disebabkan oleh virus.

2. Hindari berkerumun


Sebelum melakukan Imunisasi, perhatikan tempat dan orang yang datang. Jika pasien yang datang tidak dibatasi dan memungkinkan kerumunan maka sebaiknya dihindari. Apalagi biasanya anak tidak nyaman menggunakan masker terlalu lama. Oiya, baca juga artikelku tentang Mengapa harus social distancing juga ya?

3. Imunisasi di puskesmas tetap bisa dilakukan selama puskesmas menerapkan prinsip social distancing, sirkulasi udara baik dan ruangan cukup luas.

Standar ruangan yang digunakan imunisasi saat pandemi adalah yang terbuka dan cukup luas serta tetap memperhatikan prisip social distancing. Pastikan hanya satu pengantar yang diijinkan masuk ruangan antrian.

4. Pilih RS atau tempat imunisasi yang memisahkan antara pasien sakit dan sehat

Beruntung di Salatiga, puskesmas memusatkan imunisasi di puskesmas pembantu yang ada di sekitar warga sehingga bisa dipastikan pasien sehat dan sakit tidak tercampur.

5. Tetap menggunakan masker, 

Berjaga-jaga itu penting, sehingga sebaiknya selalu gunakan masker saat di luar. Baik anak, orangtua yang mengantar serta petugas yang memberi vaksin wajib mengenakan masker. Bahkan khusus untuk tenaga medis, diwajibkan memakai APD saat memberi vaksin.


6. Bila memungkinkan, buat janji terlebih dahulu

Membuat janji terlebih dahulu dengan dokter atau tenaga medis membuat kita bisa tetap menjalankan physical distancing sehingga keamanan dan keselamatan bisa tetap diupayakan.

Orangtua juga harus memperhatikan tentang keamanan dan keselamatan anak saat berangkat dan sesudahnya. Rajin mencuci tangan dan mandi setelah berkegiatan di luar ruangan mampu mengurangi resiko penularan virus Corona. Semoga bermanfaat yaa


Next Post Previous Post
8 Comments
  • lia.wannabe@gmail.com
    lia.wannabe@gmail.com 24 April 2020 pukul 20.00

    Agak worry ya mom di situasi pandemik seperti ini. Mau ajak anak imunisasi tapi situasi menghawatirkan

  • @rulachubby
    @rulachubby 24 April 2020 pukul 20.54

    dilema banget pasti ya mom masalah imunisasi anak di tengah pandemi ini. di satu sisi ingin anak tetap terlindungi dengan memberikan vaksin, di sisi lain kita juga harus berlindung dari virus yang masih merajalela di luaran sana.. huuhuu.. sehat sehat selalu yaa mom dan keluargaa

  • Valentina Yosnanda
    Valentina Yosnanda 24 April 2020 pukul 23.50

    Semangat ya bun. Aku jadi ingat kala anakku masih imunisasi rutin. Ya memang harus meluangkan waktu tetapi buah hati tercinta, kita wajib beri yanh terbaik

  • Uswatunieq
    Uswatunieq 25 April 2020 pukul 09.59

    Untuk aku yang masih belum punya baby, cerita ini bisa menambah ilmuku gimana nanti kalo imunisasi dalam kondisi yang seperti saat ini. Semoga kondisi ini segera membaik.

  • Arri Widi
    Arri Widi 26 April 2020 pukul 09.13

    Semangat terus ya Mom, walo pandemi imunisasi harus tetep jalan demi masa depan anak

  • www.derisafriani.xyz
    www.derisafriani.xyz 26 April 2020 pukul 09.38

    Tapi kebanyakan faskes tidak melayani imunisasi. Puskesmas di sini saja tidak melayani lho mbak. Aku malah nyari dr. Bedah karena anakku ada benjol merah dan berdarah banyak. Sayangnya, 3 RS didatangi gak ada yang praktik. Semoga pandemi ini cepat berlalu. Rindu hari2 normal.

  • K. Niken
    K. Niken 26 April 2020 pukul 14.43

    Agak beresiko sih ya kak kalau bawa anak usia 2 tahun ke bawah bepergian di tengah pandemi ini. Balik lagi pada keputusan orangtua tapinya ya. Semoga semua anak-anak kita dilindungi Allah swt.

  • tikaprastyoo.com
    tikaprastyoo.com 26 April 2020 pukul 14.54

    Bener banget nih bun, ketika lupa pun saya secara pribadi tetap menanyakan kepada pelayanan medis melalui no telp pihak pelayanan kesehatan. ketika masih bisa dilakukan, pihak mereka yang datang kerumah, kondisi saat ini ya bun. kalo dulu kan harus pergi ke pelayanan kesehatan conth pukesmas..

Add Comment
comment url