Cerita Pendek : Deby Sakit Perut Karena Jajan Sembarangan

Halo, kali ini aku pengen nulis cerita pendek tentang sakit perut. Semoga bisa dinikmati dan diambil hikmahnya ya! Selamat menyimak!!

gambar untuk cerita anak perempuan sakit perut


Tiap pagi, Mama Deby selalu menyiapkan bekal dengan tampilan yang sangat menarik. Kreasi bento buatannya terlihat menarik dan menggugah selera. Seperti kreasi bento yang sering diposting di Instagram itu. Siapapun yang melihat, pasti ingin mencobanya. Sayangnya, tidak demikian dengan Deby. Ia sering mengeluh selalu dibawakan bekal, sementara teman-temannya di sekolah bebas membeli makanan di kantin. Deby hanya menerima uang saku dua ribu rupiah. Sebenarnya uang saku tersebut cukup untuk membeli beberapa snack yang dijajakan di depan sekolah. Namun, ibunya melarang dengan alasan kurang higienis. Terlebih Deby pernah mengalami tipes. 

"Telur gulung yang kamu beli enak nggak sih fiz? " tanya Deby pada Hafiz yang baru saja jajan di babah penjaja jajanan itu.

" Enak Deb, ini jajanan favoritku " balas Hafiz menjawab pertanyaan Deby

'' Kalau ciloknya gimana Mel? telisik Deby yang penasaran dengan jajanan Amel

" Enak kok, murah lagi. Dua ribu bisa dapat 4 biji " tukas Amel

" Tapi kamu pakai saos seperti itu, mama pernah pesan kalau jangan jajan sembarangan " balas Deby sambil mengamati warna saus pedas cilok yang mirip warna kemasan wafer superstar kesukaannya.

"Selama ini aku jajan baik-baik aja kok Deb, aku juga selalu sarapan pagi dan nggak pernah sakit perut selama ini "

Gara-gara ucapan Amel, Deby makin penasaran gimana rasanya cilok saus pedas itu. Mama selalu berpesan agar uang saku yang diberikan mama disimpan untuk keperluan mendesak di sekolah. Terlebih, mama Deby selalu membawakannya bekal makanan lengkap dengan susu dan buah di dalamnya.

Jajan di luar sekolah sekali dua kali menurutnya gak masalah. Akhirnya, Deby mengabaikan pesan mamanya dan memilih membeli cilok yang sama dengan pesanan Amel saat istirahat tadi. Selagi menunggu jemputan mamanya, Deby menikmati cilok saus pedas itu. 

"Enak juga ya, rasanya! Gurih dan bikin pengen beli lagi. Kapan-kapan aku mau coba yang saus kacang" ucap Deby

"Kamu kayak gak pernah jajan cilok aja Deb, hehe...sorry" canda Amel ke Deby

Untunglah mama Deby datang agak telat, sehingga Mama tidak tahu kalau uang saku Deby dipakai untuk jajan di luar sekolah. Mama sebenarnya mengijinkan Deby jajan, tetapi selalu menyarankan agar Deby jajan di kantin sekolah yang lebih higienis. Terbebas dari debu dan asap kendaraan yang lalu lalang di depan sekolah. Dan yang jelas, karena ditempatkan di etalase dan wadah khusus yang bertutup transparan, jajanan tidak dihinggapi lalat.

Karena ketagihan, Deby sudah merencanakan ingin jajan lagi di luar sekolah. Yang penting bekal dari Mama sudah ludes dilahap semua. Hmmm...kira-kira besok beli sosis bakar atau cilok saus kacang ya? "Sepertinya sosis bakar yang dinikmati dengan saus mayo itu enak, bikin air ludahku mau menetes saking pengennya. " ujar Deby dalam hati

Dek, Mama bawain bekal nasi nori dan udang tepung kesukaanmu yah. Ini mama bawakan juga semangka dan yakult kesukaanmu. Jangan jajan sembarangan dan uangnya ditabung ya dek! pesan Mama Deby sambil menyerahkan bento itu ke Deby. 

" Iya Ma, makasih. Deby masuk sekolah dulu ya, Assalamu'alaikum Ma" balas Deby ke mamanya. Sambil pamitan, Deby berjalan menuju ruang kelas. Anton, Hafiz, Monica dan Amel sudah duduk di kursi masing-masing. 

Anton bercerita, kalau sepulang sekolah kemarin ia membeli bakso bakar yang rasanya enak di SD Semanggi 2 yang jaraknya dekat dengan SD Anggrek 1, sekolahnya. Malah, Anton berpesan ke abang penjajanya agar mampir ke sekolah.

Dan benar saat istirahat tiba, abang penjual bakso bakar sudah melayani anak-anak lain yang membeli. Sekolah tidak melarang para penjaja makanan berjualan di depan sekolah. Namun kepala sekolah selalu berpesan saat upacara agar anak-anak membeli jajanan sehat, bersih dan dikemas dengan baik. 

Rasa penasaran Deby dengan cilok saus kacang beralih ke bakso bakar yang diceritakan Anton. Setelah menghabiskan bekal dari Mama, Deby membeli bakso bakar. Sebenarnya, Deby mulai ragu saat melihat kotak penyimpanan bakso yang belum dibakar itu terkesan kotor. Tapi karena sudah terlanjur pesan, Deby akhirnya menyantapnya dengan lahap. 

Hmmm...benar kata Anton, bakso bakarnya memang enak. Aku sampai kekenyangan menghabiskan bekal dan jajan di luar. Sepertinya, sampai rumah aku tak kuat jika harus makan siang, hehehe..gumam Deby saat memasuki kelas. Tetapi belum setengah jam, Deby mengeluhkan perutnya yang terasa panas. Tetapi lantas rasa sakit di perutnya hilang timbul.

Keesokan harinya, Deby bangun pagi sekali. Ia mengeluhkan perutnya yang terasa nyeri dan sedikit panas. Badan terasa lemas dan kepala berat. 

"Ma, Deby pusing dan kedinginan. Perut Deby juga sakit Ma..." keluh Deby ke mamanya

"Ya sudah, hari ini mama akan meminta ijin Bu Laras dan kita ke klinik ya dek!

Mamapun membawa Deby menuju klinik. Setelah melakukan pemeriksaan, dokter menyarankan uji laboratorium untuk mengetahui analisa lebih lengkap tentang sakit perut yang Deby rasakan. Mama kaget saat tahu kalau Deby terkena tipes. Padahal Mama sudah berhati-hati menjaga kebersihan makanan dan tempat makan di rumah. Sesampainya di rumah, Deby bercerita kalau kemarin membeli jajanan di luar sekolah.

"Maafkan Deby ya Ma, kemarin Deby jajan sembarangan. Tidak memperhatikan dahulu jajanannya higienis atau tidak " ujar Deby ke Mamanya

"Yang penting, Deby habiskan obatnya ya dan mulai sekarang jangan jajan sembarangan lagi dek. " pesan Mama ke Deby

Deby mengangguk tanda setuju dan menyesal. Setelah pengalaman sakit perut itu, Deby berjanji untuk tidak jajan sembarangan lagi. Deby jadi lebih berhati-hati memilih jajanan yang sehat. Deby akan selalu mengingat pesan mamanya agar tidak sakit perut lagi. 

Baca juga : Arsyad Sakit Perut Karena Takut

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url