Perhatikan, Begini Cara Menyimpan ASI yang benar

Baiknya seperti apa sih cara menyimpan ASI yang benar agar tidak mudah basi dan terkontaminasi bakteri? Pertanyaan ini sempat saya cari jawabannya melalui banyak membaca buku dan berburu informasi di internet. Pentingnya ASI eksklusif bagi tumbuh kembang dan ketahanan fisik bayi membuat banyak ibu rela menahan kantuk saat menyusui dan berlelah-lelah memberikan nutrisi terbaik bagi buah hati.

cara menyimpan asi


Untuk wanita bekerja, kembali ke rutinitas kantor setelah masa cuti melahirkan usai ternyata membutuhkan banyak persiapan, mulai dari siapa yang akan merawat bayi ketika nanti kita bekerja, apa yang akan diberikan  pilih asi atau susu formula?, serta kapan waktu yang tepat memerah ASI dan tahan berapa lama masa simpan ASI?

Beruntung ketika anak pertama dan kedua dulu saya tak menemui banyak kendala soal menyusui ini karena hanya bekerja maksimal tiga jam di luar rumah sehingga pumping dilakukan cukup sekali sehari ketika akan pergi mengajar, tetapi bagi ibu yang bekerja 8 jam sehari tentunya diperlukan kekompakkan antara perawat bayi baik orangtua, baby sitter atau day care tempat anak dititipkan sekaligus persiapan agar ketika ditinggal, pemberian nutrisi melalui ASI ini tetap terpenuhi.

Yang perlu bunda persiapkan saat akan mengASIhi bayi adalah alat penyimpanan ASI, lemari pendingin atau cooler bag lengkap dengan ice gel nya dan alat pemerah baik pompa elektrik, pompa manual atau dengan tangan. Daya tahan ASI agar tak cepat basi berbeda-beda tergantung tempat yang akan digunakan untuk menyimpan ASI ini. Beberapa informasi di bawah bisa bunda terapkan agar ASI nantinya tetap terjaga kebersihannya sehingga tidak terkontaminasi bakteri atau jamur yang akan merusak kualitas ASI.

Tips Menyimpan ASI

Ada beberapa tips tentang cara menyimpan ASI yang benar agar tak mudah basi atau terkontaminasi bakteri 

1.  Persiapan Memerah ASI

  • Cuci tangan

Sebelum memerah ASI, baik secara manual menggunakan tangan atau dengan bantuan pompa elektrik, usahakan untuk mencuci tangan terlebih dahulu atau gunakan hand sanitizer jika tidak tersedia air dan sabun cuci tangan agar tangan bebas mikroba.

  • Penampung ASI dalam keadaan bersih

Pastikan pompa dan tempat penampung ASIP (ASI Perah) bebas kuman. Teman-teman  bisa menyimpan ASI melalui botol ASI, gelas bertutup dari bahan food grade maupun kantong ASI yang bisa dibeli di toko perlengkapan bayi.
Jika ASI yang diperah langsung disimpan dalam botol susu, usahakan mencuci dan merebus botol terlebih dahulu dalam air mendidih selama 5 menit.

  • Perahlah ASI dalam ruangan tertutup

Saat memerah ASI di kantor, usahakan berasa di ruang tertutup ya, karena tidak semua perusahaan memiliki ruang laktasi sehingga mama perlu mencari tempat tertutup yang nyaman, bersih dan bebas gangguan.

2. Saat Memerah

Bunda bisa memerah ASI ketika payudara terasa penuh. Ketika menggunakan tangan, sebaiknya lakukan massage terlebih dahulu sehingga ASI bisa diperah dengan lancar. Agar ASI yang dihasilkan melimpah sebaiknya imbagi dengan banyak minum air putih dan makan makanan bergizi yang melancarkan ASI. tips melancarkan ASI berikut bisa jadi bahan referensi agar ASI lancar.

3. Saat Penyimpanan ASI

Menurut IDAI, Ada beberapa media untuk menyimpan ASI berdasarkan daya simpannya, antara lain

tabel penyimpanan asi
Tabel daya peyimpanan asi menurut IDAI

Semakin dingin alat yang digunakan, daya tahan ASI semakin bagus. Jangan simpan ASI dalam kantong plastik es ya mom, karena ketika bocor, kualitas ASI menjadi berkurang.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menyimpan ASI setelah dipompa, yaitu
  • Beri label tanggal mama saat memerah ASI
  • First in first out, gunakan ASI yang penyimpanannya paling lama terlebih dahulu, hal ini untuk mencegah susu akhirnya basi atau sudah tak layak konsumsi karena terlalu lama di tempat penyimpanan.
  • Simpan dalam wadah yang tertutup rapat, baik itu gelas, kantong ASI maupun botol ASI. Jika ASI akan disimpan tanpa kulkas (berada di suhu ruang) usahakan tempat tersebut steril. Pilih tempat penyimpanan yang  free Bisphenol A (BPA) yang berbahaya bagi kesehatan.
  • ASI bisa diberikan setelah susu didiamkan beberapa saat dalam ruangan atau bisa juga cairkan dengan merendamnya ke wadah berisi air panas. Mendidihkan susu hanya akan merusak kandungan gizi dalam ASI itu sendiri
  • ASI perah bisa diberikan secara langsung dengan sendok atau dengan mencampurkanya ke MPASI bayi jika usia bayi telah 6 bulan. Pemberian ASI melalui dot menyebabkan bayi bingung punting dan akhirnya lebih menyukai dotnya daripada payudara mama.
  • Usahakan menyimpan ASIP di bagian terdalam freezer agar lebih tahan lama.

Dengan mengetahui cara menyimpan ASI dengan benar, teman-teman tak perlu khawatir lagi memenuhi nutrisi bayi ketika ditinggal bekerja. Selamat mengasihi ya mom, semoga informasi diatas bermanfaat.

Sumber : Perinasia. 2012. Bahan Bacaan Manajemen Laktasi. Jakarta. 
                https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/penyimpanan-asi-perah
   

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url