Cara Mengetahui Kontraksi Kehamilan Saat Akan Persalinan

Gimana sih rasanya kontraksi?

Pertanyaan ini mungkin sedikit bikin geli atau terkesan remeh bagi sebagian orang, tapi aku begitu penasaran bagaimana rasanya..

Cara mengetahui kontraksi persalinan


Cerita Kehamilan Pertama

Kehamilan pertamaku ini memang terbilang spesial. Sebagai seorang yang pernah mengalami kecelakaan dan masih memiliki pen sepanjang 30 cm yang bersarang hingga pangkal paha, tentu ada rasa kekhawatiran tersendiri ketika dinyatakan hamil. Apalagi didiagnosis mengalami skoliosis, yaitu pembengkokan tulang belakang ke kiri atau ke kanan. Penyebab utama skoliosisku sendiri dikarenakan pemasangan pen di kaki yang menyebabkan pertumbuhan tulang kaki tak sama. Bukan hanya itu saja, dokter juga menyatakan bahwa  perlu perhatian khusus jika ingin melahirkan normal karena otomatis panggulku asimetris.

Baca juga : Kehamilan skoliosis

Selain konsultasi dengan tenaga medis, aku juga mencari informasi tentang kehamilan ini, baik dari buku, mengikuti beberapa komunitas dan kelas ibu hamil, membuka web hingga download aplikasi kehamilan. Banyak informasi dan cerita kehamilan yang aku peroleh, salah satunya dari situs web The Asian Parent. Situs parenting  yang membahas lengkap tentang kehamilan, persalinan, MPASI, seputar parenting yang dilengkapi dengan aplikasi yang bisa didownload melalui Google play store.

Baca juga : Aplikasi The Asian Parent

Ada beberapa pertanyaan yang membuatku penasaran kala itu, yaitu

- Bagaimana rasanya kontraksi?

- kontraksi seperti apa yang menandakan bahwa ibu siap melahirkan?

- Apa yang harus dilakukan ketika mulai bukaan?

Kontraksi sendiri merupakan rasa tegang, nyeri, kencang maupun kram pada perut yang biasanya dialami oleh ibu hamil, terutama ketika kehamilannya telah memasuki trimester ketiga. Kontraksi juga menjadi salah satu penanda bahwa tubuh ibu hamil sedang berproses menyiapkan kelahiran.

Dilansir dari berbagai sumber, ternyata ada dua jenis kontraksi yaitu

1. Braxton Hicks

Braxton Hicks atau yang biasa dikenal dengan kontraksi palsu bukanlah tanda bahwa mama akan melahirkan dalam waktu dekat. Biasanya mama akan mengalami pengencangan yang hilang dan timbul dalam waktu yang tidak lama dan akan berkurang intensitasnya saat mama mengubah posisi atau melakukan aktivitas lain. 

Biasanya kontraksi palsu ini disebabkan karena :

- Kekurangan Cairan

Dehidrasi atau kekurangan cairan pada bumil ternyata bisa mengakibatkan kontraksi saat hamil. Tugas ibu adalah memenuhi nutrisi dan cairan tubuh agar ibu dan bayi sehat.

- Aktivitas olahraga terlalu intens

Jalan kaki dan olahraga seperti senam hamil sebenarnya sangat baik dilakukan apalagi ketika kehamilan mendekati minggu ke-38 kehamilan. Tetapi jika aktivitas tersebut dilakukan secara berlebihan, akibatnya mama akan mengalami kontraksi. Untuk mengatasinya, lakukan olahraga ringan, atur posisi senyaman mungkin serta jangan terlalu intens ya ma. Sebaiknya konsultasikan olahraga apa yang aman untuk diri mama ke bidan atau dokter. Sekedar berbagi pengalaman, menjelang persalinan anak kedua, aku sempat intens melakukan gerakan squat seperti di youtube agar kepala bayi turun ke bawah. Tetapi karena terlalu sering dan berlebihan justru perut menjadi kencang.

- Gerakan Janin

Saat kehamilan memasuki trimester akhir, gerakan janin yang terlalu aktif ternyata bisa memicu kontraksi juga, biasanya untuk mengatasinya mama bisa mengganti posisi berbaring atau melakukan aktivitas lain.

Ciri kontraksi palsu Braxton Hicks

2. Kontraksi Persalinan

Berbeda dengan Braxton Hicks, kontraksi menjelang persalinan ini biasanya memiliki durasi yang lebih lama dari dan intensitasnya semakin meningkat. Mama akan merasakan kontraksi lebih lama, antara 30 hingga 70 detik dan intensitasnya lebih sering. Ciri lainnya, nyeri yang dirasakan mulai dari perut hingga bagian punggung dan panggul terasa seperti tertekan dan rasa sakitnya semakin bertambah.

Tanda Kontraksi persalinan


Sayangnya, ketika menjelang HPL tak ada tanda-tanda aku mengalami kontraksi seperti yang digambarkan diatas. Malu juga jika harus bertanya lagi kesana kemari sampai akhirnya ketika konsultasi terakhir, dokter memutuskan untuk memacu kontraksi kehamilan.  
Hari itu juga aku masuk ruang observasi rumah sakit. Atas saran dokter, perawat melakukan induksi persalinan dengan memasukkan oksitosin melalui infus.  Selama dua kali induksi persalinan yang dilakukan berselang 6 jam, tak tanda-tanda munculnya kontraksi ataupun bukaan. Karena denyut jantung dan tekanan darah meningkat, akhirnya induksi dihentikan dan atas persetujuan suami, dokter melakukan SC.  Alhamdulillah anak pertamaku terlahir sehat dan kuat meski harapan melahirkan normal kandas. Aku baru paham bagaimana rasanya kontraksi setelah pen di kakiku dilepas, yaitu di kehamilan keduaku. 

Bagiku menjadi ibu itu adalah anugerah. Persalinan normal atau SC, menyusui atau memberi susu formula, atau apapun itu semuanya adalah wujud kasih sayangnya.

Baca juga : Pilih mana? ASI atau sufor?

Menutup tulisanku kali ini, ada sebuah kutipan yang membuatku berusaha belajar dan terus memperbaiki diri ketika menjadi seorang ibu.
 
Al Ummu madrosatul 'ula
(Ibu adalah sekolah pertama)

Tempat belajar utama seorang anak adalah dari orangtuanya, terutama ibunya. Dari kitalah mereka belajar. Jangan berhenti belajar. Semangat bertumbuh ya teman-teman..salaam..

Next Post Previous Post
4 Comments
  • duniamasak
    duniamasak 6 Januari 2021 pukul 09.31

    sehat selalu untuk para ibu di Indonesia ya <3 kalian hebat!

  • Marita Ningtyas
    Marita Ningtyas 8 Januari 2021 pukul 01.34

    Aku termasuk yang bingung seperti apakah kontraksi itu, maklum waktu lahiran anak pertama sesar terencana. Alhamdulillah diberi kesempatan merasakan braxton hicks dan kontraksi pas anak kedua, duh duh sakit semua badan. Mana habis itu akhirnya sesar juga pula, wkwk.

  • Blogger Surabaya
    Blogger Surabaya 8 Januari 2021 pukul 15.15

    baru denger yang namanya kontraksi palsu. Jadi ibu yang bisa hamil dan melahirkan itu hebat ya

  • Desi's Corner
    Desi's Corner 8 Januari 2021 pukul 16.32

    Ya Allah, aku lupa masa² kehamilan yang udah puluhan tahun lalu #lebay. Cuma inget mules²nya aja yang nggak nahan. Tapi sungguh luar biasa perempuan bisa menahan rasa sakit saat proses melahirkan. Salam cinta buat semua ibu. Kita keren :)

Add Comment
comment url