Menumbuhkan Fitrah Keimanan dari rumah

Beberapa waktu lalu saya mengikuti kulwap yang diadakan Rayya Production tentang menumbuhkan fitrah keimanan dari rumah. Berikut ringkasan kulwapnya..

Anak Terlahir Beriman


Setiap anak yang lahir ke dunia ini sebenarnya memiliki fitrah sebagai seorang muslim seperti dalam hadist

setiap anak yang lahir, dilahirkan di atas fitrah. Maka kedua orangtuanya lah yang menjadikan Yahudi, Majusi dan Nasrani ( HR Bukhari Muslim)

Mengajarkan aqidah sebelum syariat


banyak orang di masa sekarang beribadah tetapi masih berbuat dzalim. Hal tersebut terjadi karena melakukan ibadah dilakukan hanya sebagai penggugur kewajiban dan tanpa didasari rasa cinta atau mahabbatullah. Untuk itu menanamkan kecintaan kepada Allah jauh lebih besar manfaatnya daripada orang lain.

Mendidik Iman Anak


Ada dua hal mengenal Allah, antara lain

  • Rububiyatullah


Allah sebagai subyek yang maha Menciptakan, Maha Pemelihara dan Pemilik (dijelaskan sesuai dalam surat Alfatihah 1)

  • Uluhiyah


Allah sebagai obyek yang disembah, dicintai dan dimintai pertolongan.

Dasar pertama yang harus diajarkan kepada anak adalah uluhiyah sebagai esensi keimanan yang sesungguhnya. Lalu bagaimana cara orang tua membangun mahabbatullah

1. Memberikan keteladanan
2.Tidak menakuti anak dan berburuk sangka kepada Allah
3. Selalu bersyukur dan tawadhu
4. Mempermudah pemahaman, bukan mempersulit dalam hal ibadah
5. Mendekatkan kepada Allah

Anak mampu dikatakan beriman jika dalam usia 12 tahun mempunyai motivasi beragama dan menjadikan Allah satu-satunya tempat bergantung.

Menumbuhkan fitrah iman sesuai tingkat usianya


Usia pra latih ( 0-7 tahun)


Menumbuhkan fitrah keimanan anak pada usia ini dapat dilakukan dengan imajinasi, kreasi dan fantasi menggunakan media bercerita, bermain, bernyanyi dan menggambar serta melihat teladan dalam keluarga
Misal : memeluk anak saat adzan dan paham kan bahwa suara indah yang terdengar merupakan panggilan shalat. Bermain hujan dan menjelaskan bahwa hujan adalah Rahmat dari Allah. Memahamkan anak agar mau shalat dengan rasa takut merupakan bentuk pengajaran yang kurang tepat. Ust Andriano Rusfi menyampaikan bahwa keimanan yang ditumbuhkan rasa takut tidak akan menumbuhkan cinta ( Mahabbatullah)

Periode  Latih (usia 7-12 tahun)


Menumbuhkan fitrah keimanan pada usia ini adalah dengan metode penalaran karena anak mampu berpikir secara konkret,ilaihi banyak bertanya dan membutuhkan bukti konkret.
Contoh : Mulai memahamkan bahwa shalat itu wajib dan mendorongnya melakukan shalat. Tani anak ke masjid untuk shalat berjamaah.

Periode Aqil Baligh (12  keatas)


Di usia ini, anak diharapkan sudah memiliki iman yang kokoh seperti tau kewajiban shalatnya dan menjalankannya karena Mahabbatullah atau cinta. Di usia ini anak perlu didampingi dan peran orangtuanya sebagai partner untuk berdiskusi.

Demikian resume kulwap tentang menumbuhkan fitrah keimanan. Semoga bermanfaat.

Next Post Previous Post
10 Comments
  • Nelly Amaliyah Fitrotin
    Nelly Amaliyah Fitrotin 19 November 2019 pukul 06.27

    Mbak ini memang dibuat rata tengah yaa, kayaknya rata kanan kiri lebih terlibat bagus hehe saran saja.

    • Priyani Kurniasari
      Priyani Kurniasari 19 November 2019 pukul 20.27

      Hehe, kemarin keburu ngantuk belum sempat edit mbak..makasih koreksinya..hehe

  • Alif Kiky Listiyati
    Alif Kiky Listiyati 19 November 2019 pukul 06.31

    Terima kasih resume ya mbak ❤️

    • Priyani Kurniasari
      Priyani Kurniasari 19 November 2019 pukul 20.28

      Sama-sama mba Alif 🤗

  • Rahayu Hestiningsih
    Rahayu Hestiningsih 19 November 2019 pukul 07.40

    Mendidik anak semasa kecil seperti menanam pohon, kita kudu perhatikan tanahnya, pupuknya, kebersihan sekitarnya. Jika hal tersebut sudah jadi perhatian kita, tinggal berserah kepada Allah untuk menjaganya. Tips yg keren mba, bagi saya yg belum menjadi orang tua bisa jadi referensi belajar, hihi

    • Priyani Kurniasari
      Priyani Kurniasari 19 November 2019 pukul 20.31

      Siap mba, benar banget..melakukan yang terbaik untuk selanjutnya bertawakal pada Allah

  • Riban Toples Satir dan Narasi
    Riban Toples Satir dan Narasi 19 November 2019 pukul 08.16

    Alineanya anti mainstream, dan isinya merupakan fondasi parenting yang penting. Good. Keep writing

    • Priyani Kurniasari
      Priyani Kurniasari 19 November 2019 pukul 20.32

      Alinea ya belum diedit mas..hehe..kemalaman kemarin ngetiknya. Makasih ya

  • pamorsinta
    pamorsinta 19 November 2019 pukul 17.21

    Aqidah memang perlu di tanamkan kepada anak sejak dini yaa mbak

    • Priyani Kurniasari
      Priyani Kurniasari 19 November 2019 pukul 20.32

      Iya bener mba, pondasi awal dalam menanamkan keimanan adalah aqidah yang benar

Add Comment
comment url