Cara Efektif Mengatasi Mata Minus, Dari Kacamata Hingga LASIK

Rabun jauh, miopi atau lebih dikenal dengan sebutan mata minus merupakan gangguan mata yang mengakibatkan kemampuan mata untuk melihat benda pada jarak jauh berkurang. Umumnya mata normal memiliki titik dekat atau jarak baca sekitar 25-30 cm dan mampu melihat obyek jauh dengan jelas. Namun, pada penderita miopi, kemampuan baca maupun jarak pandangnya berubah, sehingga  obyek yang dilihat akan tampak buram. Di postingan kali ini, saya akan membahas mengenai penyebab dan cara mengatasi miopi. Mulai dari mengubah kebiasaan sehari-hari seperti kebiasaan membaca hingga menggunakan teknologi laser atau yang lebih dikenal dengan LASIK mata.

kebiasaan membaca buku di tempat terang bisa mencegah mata minus
Kebiasaan membaca di ruangan gelap bisa meningkatkan resiko terkena miopi. Lalu, mana yang lebih efektif ketika mata sudah terlanjur minus, pakai kacamata, lensa kontak atau operasi LASIK?

Penyebab Miopi dan Cara Mengatasinya

Di semester kedua kuliah, saya sempat memeriksakan diri ke medical center di kampus. Waktu itu karena mata seringkali berair dan kepala sering pusing. Dokter mengatakan saya mengalami miopi dengan minus 0,5 dan 1. Masih taraf ringan, diakibatkan lampu kamar kos yang redup. Setelahnya saya ubah kebiasaan membaca, konsumsi jus wortel, hingga melakukan senam mata dan alhamdulillah sampai sekarang tidak ada keluhan lagi. Namun, berbeda dengan teman kuliah saya kala itu, mengenakan kacamata tebal dan terkadang ia lepas. Saat tidak mengenakan kacamata tersebut, teman saya tidak mengenali saya yang 10 meter berada di depannya. Wajah teman-teman tampak samar kata beliau, dikarenakan minus matanya sudah cukup tinggi, kacamata yang ia kenakan sudah sekitar - 6 dioptri. 

Seseorang yang mengalami miopi biasanya akan kesulitan membaca tulisan kecil atau yang jarak pandangnya relatif jauh, hal ini terjadi karena titik tangkap cahaya yang dibiaskan mata tidak tepat jatuh di retina karena ukuran bola mata lebih panjang dari ukuran mata normal. Ada beberapa penyebab seseorang mengalami mata minus, antara lain

1. Kebiasaan Membaca dan Menggunakan Gadget

Kebiasaaan membaca di ruangan bercahaya redup dengan jarak baca terlampau dekat atau sambil tiduran bisa menyebabkan otot mata bekerja keras, demikian pula menggunakan gadget terlalu lama. Hal ini memicu otot mata bekerja berlebihan dan menyebabkan kelelahan mata. Jika dibiarkan dan berlangsung terus-menerus, tentu akan meningkatkan resiko terkena rabun jauh.

2. Keturunan atau Genetik

Orangtua dengan gangguan mata minus memiliki kecenderungan menurunkan gangguan miopi ini kepada anaknya. Begitu pula bayi yang lahir prematur. Jika kedua orangtua memiliki mata minus, besar kemungkinan keturunannya juga mengalami hal yang sama.

3. Jarang Beraktivitas di Luar Ruangan

Jarang terpapar sinar matahari ternyata juga bisa memicu resiko terkena rabun jauh. Berdasarkan penelitian, setidaknya orang dewasa dan anak-anak memerlukan paparan sinar matahari selama 3 jam untuk mencegah pemanjangan bola mata. Dengan bertambah panjangnya ukuran bola mata tentu mengakibatkan mata mengalami rabun jauh.

Cara Mengatasi Mata Minus, Mengubah Kebiasaan Hingga LASIK Mata

Tanda atau gejala seseorang mengalami gangguan mata minus, biasanya akan kesulitan melihat benda jauh, perlu menyipitkan mata ketika membaca atau mengamati obyek dengan jelas, sakit kepala, kesulitan berkendara ketika malam hingga sering menggosok mata. Untuk Mencegah dan Mengatasinya, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan, antara lain

1. Konsumsi Makanan Bergizi

Makanan seperti sayuran dan buah-buahan yang memiliki kandungan antioksidan tinggi dipercaya mengurangi resiko terkena mata minus. Pilih sayuran dan buah-buahan yang kaya vitamin A,C dan E seperti bayam, selada, brokoli, alpukat, wortel, tomat. 

2. Ubah Kebiasaan Membaca dan Menggunakan Gadget

Kurangi kebiasaan mengakses gadget terlalu lama. Beri jeda sekitar 20 detik untuk melihat objek jauh setelah 20 menit berada di depan layar komputer. Gunakan screen filter atau atur cahaya laptop agar mata tidak gampang lelah saat menatap layar. Gunakan ruangan yang terang saat bekerja dengan laptop, mengakses hp atau saat membaca . Pastikan juga jarak baca kita tidak kurang dari 25 cm.

3. Gunakan Kacamata

Jika gangguan mata minus sudah cukup mengganggu aktivitas, segera kunjungi dokter mata. Dokter akan melakukan serangkaian tes ketajaman mata untuk mengukur tingkat minus dan mengetahui gangguan mata yang dialami.  Konsultasikan metode apa yang ingin dipilih, apakah mengenakan kacamata, kontak lensa atau operasi LASIK jika minus cukup tinggi. Jika kacamata jadi pilihan, dokter akan meresepkam kacamata dengan ukuran lensa yang tepat sesuai derajat minus mata kita. 

Pilih lensa kacamata yang tepat yang juga mampu melindungi mata dari sinar UV. Kacamata pada umumnya memiliki harga yang relatif terjangkau, namun kelemahannya terletak pada penggunaannya yang kurang praktis, terutama saat makan, kebiasaan akan tidur dan bangun tidur, hingga beraktivitas fisik seperti berlari. Untuk seseorang yang terkadang kurang fokus seperti saya, tentu mengenakan kacamata justru sebisa mungkin saya hindari. Selain resiko kacamata jatuh, pecah, lupa menaruh, alasannya lebih kepada tingkat kenyamanan dan rasa percaya diri. 

4. Lensa Kontak

Ketika konsultasi mengenai mata minus dengan dokter, teman-teman juga bisa berkonsultasi mengenai penggunaan lensa kontak, terutama bagi kalian yang kurang nyaman mengenakan kaca mata. Lensa kontak bisa dibilang lebih praktis penggunaannya karena kerepotan yang dialami pengguna kacamata bisa diminimalisir saat mengenakan lensa kontak. Namun ketika memilih menggunakan lensa kontak, maka perhatikan kebersihan dan kenyamanan mata ya, agar mata juga tetap sehat dan tidak kemerahan.

5. Operasi Bedah (LASIK Mata)

LASIK merupakan singkatan dari Laser Assisted In-Situ Keratomileusis, merupakan tindakan bedah menggunakan bantuan sinar laser untuk mengatasi berbagai gangguan mata. Mulai dari mata minus,  plus, juga silinder. Pada metode LASIK ini, dengan bantuan laser dokter melakukan pembedahan tanpa pisau sehingga tidak menimbulkan rasa sakit seperti operasi mata biasa dan efektif mengatasi gangguan mata. Berbeda dengan penggunaan kacamata dan lensa kontak yang memang perlu dipakai setiap hari, dengan metode LASIK, seorang bisa bebas tanpa lensa kontak dan kacamata setelahnya.

Jika mata minus yang kalian alami sudah cukup mengganggu, tidak ada salahnya mencoba operasi LASIK. Tentu dengan konsultasi ke dokter mata di klinik LASIK yang direkomendasikan. Harga operasi LASIKpun beragam, perkiraannya berkisar 35 juta untuk dengan biaya konsultasi pra pembedahan dan untuk pembedahannya. 

Nah, menurut teman-teman, gimana? Kira-kira mana yang akan dipilih? Menggunakan kacamata, kontak lensa atau operasi LASIK mata?
Next Post Previous Post
1 Comments
  • duniamasak
    duniamasak 27 November 2023 pukul 09.22

    pengen coba LASIK tapi belum ada keberanian :')

Add Comment
comment url