Pesan Moral Sabtu Bersama Bapak The Series

Wawan, suami dari Itje yang bekerja di salah satu pabrik garmen didiagnosa menderita kanker. Dokter memvonis usianya tak panjang. Tak ingin anaknya bersedih dan kehilangan sosoknya, ia membuat rekaman video yang bisa ditonton Satya dan Cakra, anak-anaknya setiap hari sabtu. Kisah panjang perjalanan hidup Wawan, Itje, Satya dan Cakra ini sebenarnya merupakan adaptasi dari novel dengan judul yang sama, sabtu bersama bapak. Ditulis oleh Adhitya Mulya lalu difilmkan dan kini dikembangkan dalam bentuk miniseries 6 episode yang bisa kalian tonton di Prime Video. Dari film series ini, kita bisa belajar gimana cara mengambil keputusan yang tepat untuk masa depan seperti yang Gunawan lakukan untuk keluarganya. Sosok Gunawan sebagai anak, suami dan orangtua dalam film serial sabtu bersama bapak ini memang patut diacungi jempol. Saya rasa, film ini rekomended ditonton bersama keluarga.


sabtu bersama bapak
Keluarga Gunawan Garnida dalam serial sabtu bersama bapak
image : instagram Prime Video

Sinopsis Sabtu Bersama Bapak The Series

Sedikit berbeda antara movie dan serialnya, tetapi memiliki pesan moral yang sama tentang hubungan dan keluarga. Dalam serial sabtu bersama bapak, Gunawan diperankan oleh Vino G Bastian, seorang pekerja keras, amanah dan sosok yang berbakti kepada orang tuanya dihadapkan pada kondisi sulit. Pacarnya kala itu mendesak agar Wawan, begitu panggilan Gunawan untuk segera menikahinya, namun keadaan menjadi sulit ketika ibunya terkena stroke dan rumahnya dijual oleh kerabatnya. Di saat hubungan Wawan dengan pacarnya kandas, ia berkenalan dengan sosok Itje ( diperankan Marsha Timothy), teller bank tempat Wawan menarik uang untuk biaya berobat emaknya.

Sepeninggal emaknya, Wawan bekerja keras hingga bisa membeli kembali rumah peninggalan emaknya dan di saat itulah Wawan dan Itje akhirnya menikah dan memiliki Satya dan Cakra. Kehidupan perekonomian mereka membaik, tetapi cobaan datang manakala Wawan didiagnosa kanker stadium akhir. Bersamaan dengan itu, Itje akhirnya membuka bisnis warung makan. Di saat segala pengobatan telah dijalani dan Wawan merasa usianya tak panjang, akhirnya dibuatlah video demi video yang diputar sepeninggal Wawan untuk anaknya tiap hari sabtu. Anak-anak Wawan, Satya dan Cakra tumbuh bersama video dan kenangan yang dibuat ayahnya tersebut hingga mereka dewasa dan karir mereka sukses. 

Satya (diperankan Adipati Dolken) bekerja di lepas pantai Kalimantan, tinggal bersama Rissa (Enzy Storia) dan anak-anaknya. Sementara, Cakra bekerja sebagai Research and Developmment Manager skincare yang tinggal di Jakarta dan sering bolak-balik Bandung, tempat Itje tinggal. Cakra (Rey Mbayang) akhirnya berkenalan dengan seseorang bernama Ratna (Dinda Hauw), seorang yang membuatnya jatuh hati. Di saat Cakra memutuskan menikah dengan Ratna, ada satu video terakhir dari bapak yang perlu ditonton Cakra. Kalau kalian nonton serial ini, adegan demi adegan memperlihatkan bagaimana Wawan berbakti kepada orangtua dan penuh amanah dalam mendidik anak dan istrinya. Banyak pesan moral tentang parenting yang bisa disaksikan bersama pasangan dengan latar budaya ketimuran dan modern yang berpadu apik dalam film seri sabtu bersama bapak ini.

Pesan Moral Dari Serial Sabtu Bersama Bapak

Menurutku, film seri sabtu bersama bapak ini patut disaksikan kalian yang mempersiapkan diri untuk menikah atau yang ingin mendalami parenting. Ada beberapa pesan moral yang aku tangkap saat menonton film Sabtu Bersama Bapak ini

1. Cara Memilih Pasangan Yang Tepat

Seperti tuntunan Nabi saat kita memilih pasangan, sebaiknya pilih yang baik agama dan akhlaknya. Jodoh memang takdir, tapi dalam takdir itu kita dihadapkan pada pilihan-pilihan. Termasuk dalam hal memilih pasangan. Itje menilai Gunawan dari baktinya terhadap sang emak sehingga merasa yakin Gunawan adalah pasangan yang layak ia nantikan. Dalam film ini, kita juga diajarkan agar siap finansial, mental dan fisik terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menikah. Siap menikah itu siap menafkahi dengan menyelesaikan diri sendiri, Gunawan deserve it. Berjuang dengan bekerja keras lalu membeli rumah dan menikah dengan Itje.

"Istri yang baik itu yang mau diajak susah, tapi suami yang baik tak akan ngajak istrinya susah"

2. Rencanakan Masa Depan Dengan Baik

Dalam film sabtu bersama bapak, banyak adegan yang menunjukkan bagaimana Gunawan membuat daftar impiannya, merencanakan dan fokus mewujudkan impiannya satu per satu. Mulai dari meniti karirnya kembali setelah terkena PHK, mewujudkan impian membeli rumahnya kembali, menikahi Itje dan mewujudkan impian-impian mereka bersama. Wawan dan Itje juga bersama-sama membuat dan menuliskan rencana mereka dalam sebuah buku kemudian bersama-sama menabung emas, agar kelak tidak merepotkan anak-anak mereka saat dewasa. Wawan juga berpesan kepada anak-anaknya untuk merencanakan masa depan mereka dengan baik. Bahkan dalam keadaan berjuang dengan penyakit, Wawan masih mampu membuat Itje dan keluarganya 'aman finansial'.

"Punya cita-cita teh nggak cukup, kalian harus berusaha, harus berjuang dan gak boleh menyerah. Kalau gagal harus sabar. Ibarat kata jatuhnya tiga kali maka bangunnya empat kali"

3. Kebaikan Berbalas Kebaikan Yang Lebih

Kebaikan dan ketulusan Wawan dalam membimbing Engkus dan Tatang dalam mewujudkan cita-cita mereka berbalas kebaikan berlipat. Dari Tatang dan Engkus, Wawan memperoleh banyak kepercayaan untuk menjadi pengajar les masuk perguruan tinggi. Kebaikan tersebut juga menjadikan Wawan mendapatkan banyak bantuan dari Engkus dan Tatang ketika sakit.

4. Tentang Saling Melengkapi

Mungkin ada sebagian orang yang kesengsem, merasa melambung perasaannya ketika pasangannya mengatakan " you complete me".

Hal tersebut tidak berlaku bagi mereka yang sudah dewasa dalam hubungan dan selesai dengan dirinya. Dalam membangun sebuah hubungan, dibutuhkan dua orang yang solid, sama-sama kuat dan bukan saling mengisi kelemahan. Kita menampilkan sisi terbaik yang kita miliki. Karena menjadi kuat adalah tanggung jawab masing-masing orang. Bukan tanggung jawab orang lain.

5. Jangan Menghambat Cita-cita Anak

Tatang yang mendapat tawaran bekerja di perusahaan asing mengalami dilema ketika ibunya menangisi keberangkatan Tatang ke luar negeri.  Sebagai orangtua, sudah seharusnya tugas kita adalah memberi dukungan agar mereka bisa menggapai cita-cita mereka dan bukan menghambatnya.

6. Attitude Itu Penting, Prestasi Tak Kalah Penting

Tanpa prestasi yang baik, attitude kita tidak akan terlihat. Prestasi akademik yang baik akan membukakan banyak kesempatan baik. Untuk memasuki dunia pekerjaan, perusahaan melihat lebih jauh tentang prestasi seseorang terlebih dahulu baru kemudian attitudenya. Wawan juga melatih anaknya dan memberi pesan agar anaknya belajar bukan sampai bisa tapi sampai gak bisa salah. Hal tersebut yang mendorong Satya juga menerapkan pendidikan yang sama untuk anak-anaknya. 

sabtu bersama bapak, film tentang parenting keluarga
Gunawan, ayah yang masih terlibat pengasuhan meski telah meninggal

7. Tentang Beban Anak Sulung

Anak adalah titipan Allah yang kita minta lewat doa. Mereka tak bisa memilih takdir yang menjadikan mereka anak sulung, tengah maupun bungsu. Jadi jangan membebaskan tanggung jawab anak sulung agar menjadi contoh kepada adik-adiknya. Gunawan bahkan berpesan, setiap anak wajib menjadi baik dan pintar karena memang itu tugas yang harus mereka lakukan. Mewajibkan anak sulung menjadi teladan akan membuat anak sulung tidak mencintai takdirnya dan membuat anak bungsu lepas tanggung jawab.

8. Tentang Kesepakatan Pengasuhan

Dalam mendidik anak, orangtua perlu menunjukkan kekompakan, seperti yang Gunawan dan Itje lakukan. Rissa dan Satya sempat mengalami gesekan, akibat perbedaan dalam mendidik anak-anak mereka. Hal ini tentunya tidak baik bagi perkembangan anak di masa depannya.

9. Tentang Bakti Kepada Orangtua

Gunawan menunjukkan bagaimana baktinya dengan orangtua. Bahkan ketika emaknya terkena stroke, tabungannya habis untuk berobat emak. Bagaimana Gunawan mencari emak yang dibuang abangnya ke panti jompo dan memutuskan tinggal di kontrakan setelah rumah emak dijual abangnya. Gunawan juga berpesan kepada anak-anaknya agar sebisa mungkin menjaga mama mereka, Itje.

Well, gimana menurut kalian tentang pesan moral Sabtu bersama bapak? Gunawan telah membuat keputusan tepat. Meski tidak menemani Itje dalam membesarkan anak, namun nasehat-nasehatnya ternyata membimbing anak-anak mereka dalam menentukan masa depan. Gunawan menunjukkan bagaimana ayah harus berperan juga dalam pengasuhan, bukan sekedar sebagai pencari nafkah. Bahkan ketiadaannya di dunia tetap meninggalkan kesan positif untuk anak-anak merreka. Sebenarnya banyak pesan moral yang ada di film sabtu bersama bapak yang belum bisa saya tulis semuanya dalam postingan ini. Buat saya, film ini mengedukasi banget. Pesan mengena yang aku ingat dalam film ini adalah saat Gunawan mengatakan "Bapak sayang sama kalian" Karena perkataan sayang, buat saya itu penting selain bukti-bukti kasih sayang yang sudah ditunjukkan. Nah, biar nggak penasaran bagian mana saja yang berkesan dalam film ini, segera aja tonton filmnya ya!

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url