Berbelanja ke Pasar Pagi Salatiga

Apa yang menarik dari kegiatan berbelanja? Aku menceritakan aktivitas berbelanja di pasar pagi Salatiga yang buka mulai dini hari pukul 02.00 pagi itu.

Kondisi ramai pasar pagi Salatiga
Kondisi Pasaraya I Salatiga
Sumber : berita7.com

Hari Sabtu pagi, aku punya rencana berbelanja ke pasar dan pak suami ingin mengajak anak-anak jalan-jalan keliling kompleks. Tetapi kakak tak mau dan memilih ikut berbelanja sayur denganku. Kakak memang lebih senang menemani ibunya ke pasar karena bisa memilih jajan kesukaannya. Karena melihat kakak begitu antusias ikut ibu ke pasar, tiba-tiba bapak tertarik ikut ke pasar di dekat rumah. Setelah berdiskusi, akhirnya kamipun sepakat berbelanja ke pasar pagi Salatiga yang letaknya sedikit lebih jauh dari rumah.

Kondisi Pasaraya I yang ramai membuat pak suami memarkir sepeda motornya sedikit lebih jauh dari tempat yang kami tuju. Pasar pagi yang letaknya berada di lokasi Pasaraya I Salatiga selalu dipenuhi pedagang dan pembeli saat pagi hari. Pasar biasanya  mulai ramai pukul 02.00 pagi dan berakhir pada pukul 07.30 pagi setelah setengah jam sebelumnya sirine tanda pasar pagi harus dibubarkan berbunyi, tanda pasar akan dibersihkan oleh petugas kebersihan pasar.


Di pasar pagi ini, segala kebutuhan pangan biasa dijajakan, dari berbagai macam sayuran, daging ayam dan sapi, ikan segar dan ikan asin,  buah-buahan, bumbu-bumbu masakan, produk FMCG (Fast Moving Consumer Good) seperti detergen, makanan ringan kemasan, bumbu dapur, minuman kemasan, sampo, biskuit juga dijajakan. 

Segala macam jajanan pasar seperti bubur jenang Candil, grontol, lupis, gendar pecel, lepet jagung dan kue basah, cakue, lapis, talam, carabikang, jadah bakar, dan lainnya juga tersedia. Waktu aku SMP, Pasaraya ini pernah terbakar akibat korsleting dan akhirnya berbenah menjadi seperti sekarang ini.

Aku jadi berpikir, berapa ya kira-kira perputaran uang yang ada di pasar tradisional ini. Pastinya milyaran ya, hehe.. Maklum, pernah bekerja di salah satu produk finansial membuatku pernah berencana berdagang di pasar pagi meskipun hingga sekarang belum terwujud. Ini karena didikan keras dan kedekatan dengan bapak membuatku lebih mencintai wiraswasta daripada pekerjaan kantoran sebetulnya.

Biasanya aku pergi ke pasar tradisional di pagi hari untuk membeli bumbu masakan untuk keperluan sebulan serta sayur dan lauk untuk masak tiga hari kami. Saat di pasar, daftar belanja yang sudah diatur jadi ambyar (red : gagal). 

Pak suami tetiba ingin dimasakkan jambal roti bumbu pedas dan juga memintaku berbelanja ikan mujair. Jadilah daftar belanjaku berubah menjadi sayur bayam, oyong, daun pepaya rebus, ikan mujair, ikan jambal roti, bawang putih, bawang merah dan bawang merah goreng. 

Beberapa daftar belanjaan menjadi terlupa seperti tomat, kunyit, kunci temu, ayam, paket sayur sop, wortel, tahu dan tempe. Ternyata cukup melelahkan juga ya, belanja sambil menggendong adek Tito dan mengikuti jalan pak suami yang pelan ditambah ramainya pasar yang membuatku tak bisa berjalan cepat.

Pusat pasar membunyikan sirine menunjukkan pasar pagi harus segera dibubarkan. Sudah terlalu siang buatku dan beberapa daftar belanjaan masih belum terbeli.

Akhirnya kami memutuskan beralih ke pasar Blauran untuk membeli beberapa kebutuhan juga. Di Salatiga, Pasar Blauran jadi rekomendasi berbelanja sayuran karena harga di pasar tersebut lebih terjangkau daripada di pasar pagi. Letaknya yang berada  di belakang Pasaraya I membuat kami harus berpindah parkiran. Kamipun bergegas menuju pasar Blauran.

Aku membeli bawang merah goreng seharga Rp. 4000,- dan mendapatkan sekitar satu ons lebih bawang goreng padahal kalau aku beli di pasar pagi, harga untuk sejumlah yang aku beli bisa Rp. 6000,- sedangkan di swalayan bisa seharga Rp. 9000,- per pak.

Bangunan pasar Blauran Salatiga
Pasar Blauran Salatiga
Sumber : tanyasayadonk.blogspot.com

Beberapa belanjaan terlupa dan aku sudah. kelelahan Ditambah waktu yang molor,membuat kami memutuskan membeli sarapan soto pagi-pagi. Aku jadi terpikir besok lagi kalau belanja. Meskipun untuk kebutuhan bulanan, aku dan pak suami selalu berbelanja bersama, tapi untuk urusan memasak sehari-hari sebaiknya aku sendiri aja deh yang berbelanja. Rem to the mpong alias rempong Mak..

Curhat of the day
Next Post Previous Post
37 Comments
  • Natrarahmani
    Natrarahmani 1 Oktober 2019 pukul 14.26

    Seneng sih kalo udah quality time bersama keluarga ke pasar. Karena akupun begitu. Tetapi bener deh mok sari kalo untuk kebutuhan memasak males bawa segerombolan soalnya kan kita pengen tenang.

  • Meilawati Nurhani
    Meilawati Nurhani 1 Oktober 2019 pukul 22.00

    Duh iya mbak bener banget kalo ke pasar saya juga lebih seneng sendiri soalnya kalo bawa keluarga selain rempong, jadinya lebih lama dan akhirnya sampe rumah keburu capek deh, jadinya males masak hehe

  • Asih Mufisya
    Asih Mufisya 1 Oktober 2019 pukul 23.23

    Belanja sendiri memang rempong Mbak, tangan kanan dan kiri semuanya pegang bawaan. hahaha.

  • Siti Hairul Dayah/ catatansiemak
    Siti Hairul Dayah/ catatansiemak 2 Oktober 2019 pukul 07.40

    Wah penasaran sama pasarnya. Senang nya bisa tetap ke pasar tradisional. Apalagi kalo pasar nya bersih

  • Mega Marlina
    Mega Marlina 2 Oktober 2019 pukul 08.50

    Emak2 paling seneng bisa ngubek2 pasar kayak gini tris dapet belanjaan murah. Bangga kalau bawa duit dikit dapetnya segambreng hehehe

  • Rani
    Rani 2 Oktober 2019 pukul 08.57

    Saya pun kalau belanja bulanan ke pasar yang ditunggu-tunggu jajanannya

  • Artha Amalia
    Artha Amalia 2 Oktober 2019 pukul 09.27

    di surabaya juga ada loh yg namanya pasar blauran. itu pasar yg dekat rumah mantan. eh maksudnya banyak jual barang2 masa lalu seperti jajanan pasar, buku2 bekas tapi masih bagus...

  • Rach Alida Bahaweres
    Rach Alida Bahaweres 2 Oktober 2019 pukul 10.43

    Aku dulu tuh nggak senang ke pasar tapi lama-lama malah kecanduan ke pasar. Apalagis emua bahan dan barang ada mba. Tapi belum pernah ke pasar pagi salatiga

  • Farida Pane
    Farida Pane 2 Oktober 2019 pukul 12.07

    Eh namanya blauran juga ya, kayak yang di Surabaya

  • Evalina
    Evalina 2 Oktober 2019 pukul 23.39

    Wah, penasaran juga berbelanja ke pasar pagi Salatiga

  • Antin Aprianti
    Antin Aprianti 3 Oktober 2019 pukul 05.37

    Suka banget ke pasar itu hunting jajanannya, suka khilaf kalau ke pasar beli ini itu

  • Novri Yanti
    Novri Yanti 3 Oktober 2019 pukul 08.15

    ada yang yaa tim ibu2 yang nggak suka kepasar ? Kalau ada aku gabung deh, wkwkwk.. Buat belanja lauk pauk aku ngandelin ibu sayur di perumahan atau kang sayur keliling. Kalau belanja kepasar seringnya over budget soalnya.. Semua dibeli hehe

  • Dee_Arif
    Dee_Arif 3 Oktober 2019 pukul 08.48

    Hari libur emang biasanya juga jalan2 ke pasar pagi..

    Klo di surabaya di daerah tugu pahlawan..

    Btw ada blauran juga ya disana, sama seperti di surabaya

  • Nunung yuni
    Nunung yuni 3 Oktober 2019 pukul 10.30

    Sudah lama banget gak ke pasar tradisional. Rempong bawa bocil. Padahal kangen ke pasar. Palingan kalau belanja ke tukang sayur depan komplek aja

  • Arda Sitepu
    Arda Sitepu 3 Oktober 2019 pukul 11.43

    Yeay seru banget belanja ke pasar bareng suami mbak. Aku juga dulu sering belanja ke pasar tradisional bareng suami sekarang udah rempong juga hehe. Pasar Surabaya aku belum pernah datangi mbak.

  • Dian Restu Agustina
    Dian Restu Agustina 3 Oktober 2019 pukul 11.44

    suamiku gak mau ke pasar mending jaga anak di rumah hahaha. Ribet kalau pergi semua, enggak kelar-kelar. Ini pasar lengkap ya Mbak? Cuma buka pagi berarti yaa

  • April Hamsa | Author keluargahamsa.com
    April Hamsa | Author keluargahamsa.com 3 Oktober 2019 pukul 12.22

    Aku kalau ke pasar tradsional biasanya langsung beli banyak utk bbrp hari disiapin. Kalau pas gak ke pasar ya beli di tukang belanja deket rumah aja hehe. Seru ya ke pasar bisa ketemu org dan berbagai karakternya :D

  • denik
    denik 3 Oktober 2019 pukul 17.18

    Wah, noted. Suatu hari nanti harus dikunjungi nih Mba. Menarik.Jadi penasaran.

  • Visya Al Biruni
    Visya Al Biruni 3 Oktober 2019 pukul 20.19

    Sekekalipun pasar swalayana sudah menjamur tapi pasar traditional tetap punya Hati bagi para pelanggannnya yaa mba hehe. Dan biasanya memang lebih murah.

  • Ria Andika
    Ria Andika 4 Oktober 2019 pukul 09.26

    Aku sih kalo belanja sayuran dan lauk pauk jg dipasar kyk gini, lebih murah dan pastinya lebih fresh. Pasar Salatiga ini luas ya mb dan harganya lebih murah dari tempatku

  • Wian
    Wian 4 Oktober 2019 pukul 19.05

    Hehehe ke pasr tu emang paling enak sendiri mba. Bebaaasssss. Paling bingun nenyeng belanjaannya

  • herva yulyanti
    herva yulyanti 4 Oktober 2019 pukul 21.58

    aku tim emak-emak ke pasar sendiri kalau bawa keluarga mampir dulu kemana eh ntar prioritas malah ga kebeli suka sakit kepala jadinya wkwkwk

  • Maulinda sari
    Maulinda sari 5 Oktober 2019 pukul 05.35

    Emg ya, kalau blnja yg buat dapur tuh lbh enak sendiri sih, jd pikirannya fokus.

  • Mira Humaira
    Mira Humaira 5 Oktober 2019 pukul 06.03

    Aki juga kalau ke pasar mesti satu tim semua ikut, suami sama duo krucils. kadang rempong kadang seru. hahai

  • Yoanna Fayza
    Yoanna Fayza 5 Oktober 2019 pukul 07.28

    Seru yaa belanja ke pasar pagi-pagi, riweuh tapi ngangenin, apalagi kalau pasarnya lengkap dan murah-murah.

  • Leyla Hana
    Leyla Hana 5 Oktober 2019 pukul 09.09

    Harga di pasar tradisional memang lebih murah ya daripada di swalayan. Tapi harus tahan dengan becek dan kotornya.

  • Qoty Intan Zulnida
    Qoty Intan Zulnida 5 Oktober 2019 pukul 16.57

    Ya begitulah mbak kalo ke pasarnya ama paksu, hehe rencana alias daftar belanjaan gatot deh ambyar... hahahaaha
    Lebih enak belanja sendiri kalo untuk keperluan sebulan mah... Kalo ke pasar ama suami lebih enak saat weekend jadi waktunya juga lebih leluasa, dan belanjanya untuk hari itu doangan paling...

  • Mis Juli
    Mis Juli 5 Oktober 2019 pukul 17.46

    PR saat ke Solo nanti adalah saat ke pasar ini, belum kesampaian terimakasih ulasannya

  • Rika Widiastuti Altair
    Rika Widiastuti Altair 5 Oktober 2019 pukul 23.30

    Kalau aku paling nggak betah ke pasar. Pengenny cepet-cepet pulang. Makanya aku lebih suka sendiri ke pasar. Lebih cepat aja menurutku.

  • Siska Dwyta
    Siska Dwyta 6 Oktober 2019 pukul 22.23

    Baca postingan mbak ini jadi ingat aktivitas saya juga bareng paksuami dan si kecil yang tiap weekend punya jadwal belanja pekanan di pasar. Kalau urusan belanja memang saya nggak mau ketinggalan hehe

  • Hastin Pratiwi
    Hastin Pratiwi 6 Oktober 2019 pukul 22.49

    Pasar tradisional kayak gini masih ada deket rumah. Masih ada yg jualan gendar, gethuk, dawet (cendol). Bawang goreng juga kisaran 4000-5000an..:) Klo di kota sudah beda lagi harganya.

  • Evalina
    Evalina 6 Oktober 2019 pukul 23.16

    Senangnya berbelanja bersama pak suami, sehingga bisa mengakomodir keinginannya juga

  • Diah Alsa
    Diah Alsa 7 Oktober 2019 pukul 05.37

    Kalau belanja ke pasar saya lebih sukanya masuk sendiri ke dalam pasar, lbh bebas milih apa yg ingin dibeli dan sesuai apa yg ada di otak, biasanya anak-anak nunggu di parkiran aja ama Bapaknya. Hihihih.
    Daripada rempong dan belanja yg gak ada di list belanjaan sebelumnya hihihih

  • Aprilely Ajeng Fitriana
    Aprilely Ajeng Fitriana 8 Oktober 2019 pukul 16.45

    aku termasuk orang yang jaraaaang sekali ke pasar. gatau kenapa ngebayangin masuk pasar aja udah pusing duluan. jadi ya paling beli-beli sayur ke abang sayur aja. itu juga tiap kenaikan bahan saya nggak ngeh. hwkwkwk..

  • Eriga S Al Mansur
    Eriga S Al Mansur 10 Oktober 2019 pukul 12.57

    Saya belum pernah kesana, jadinya saya pengen ke salatiga

  • Anisah
    Anisah 13 Oktober 2019 pukul 22.09

    Tos kak,kalo belanja emang enakan senduri aja,tapi kalo tujuannya jalan2 emang enak rame2. Hehe.

  • Anggi Putri
    Anggi Putri 14 Oktober 2019 pukul 11.59

    Seru banget belanja di pasar ketimbang di supermarket sih bagiku, kalau di pasar ada aja cerita yang dibawa

Add Comment
comment url